Home » , , » Pengertian serat cotton di dalam dunia tekstil

Pengertian serat cotton di dalam dunia tekstil

cotton

Pengertian serat cotton di dalam dunia tekstil

Serat kapas yang sering disebut cotton ini merupakan serat alam yang sering kita jumpai pada aplikasi tekstil seperti baju, celana, jok, dan lain-lain. Tumbuhan ini dapat tumbuh di alam tropis dan subtropis yang tersebar didunia seperti Amerika, Africa, dan di India. beberapa ragam kapas ditemukan di mexiko (wikipedia). nama cotton sendiri berasal dari bahasa arab yaitu (al) quṭn قُطْن. sejarah perkembangan cotton ini digunakan pertama kali  7,000 tahun yang lalu (5th millennium BC). pengembangan cotton industry dilakukan di India sekitar antara 2000 sampai 1000 sebelum masehi. pada tahun 1738 industri revesioner yang dikembangkan di inggris mengembangkan alat untuk membuat benang cotton yang sekarang ini kita kenal seperti bobin, spinning.

sifat sifat serat cotton

PropertyEvaluation
BentukFairly uniform in width, 12–20 micrometers; length varies from 1 cm to 6 cm (½ to 2½ inches); typical length is 2.2 cm to 3.3 cm (⅞ to 1¼ inches).
Lustertinggi
kekuatan
Dry
Wet

3.0–5.0 g/d
3.3–6.0 g/d
Resiliencylow
Density/berat jenis1.54–1.56 g/cm³
Moisture absorption
raw: conditioned
saturation
mercerized: conditioned
saturation

8.5%
15–25%
8.5–10.3%
15–27%+
kestabilan dimensiBaik
Ketahanan terhadap
asam
Basa
pelarut organik
cahaya matahari
mikroorganisme
insects

rusak, kekuatan melemah
Tahan
kebanyakan tahan
dalam jangka waktu lama melemahkan kekuatan serat.
dapat menyebabkan rusak.
Silverfish damage fibers.
Thermal reactions
terhadap panas
terhadap api

dekomposisi jangka waktu lama pada suhu 150 °C atau lebih
cepat
indek bias 1,58.
komposisi selulosa Analisa serat kapas menunjukkan bahwa serat terutama tersusun atas selulosa. Selulosa merupakan polimer lindear yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul glukosa yang dihubung-hubungkan pada posisi 1 dan 4.
Derajat polimerisasi selulosa pada kapas kira-kira 10.000 dengan berat molekul kira-kira 1.580.000. Dari rumus tersebut terlihat bahwa selulosa mengandung tiga buah gugusan hidroksil satu primer dan dua sekunder pada tiap-tiap unit glukosa.

Dinding sekunder terdiri dari selulosa murni. Zat-zat lain terdapat pada dinding primer dan sisa-sisa protoplasma didalam lumen. Dinding primer juga mengandung banyak selulosa.
Lilin, pektat-pektat, abu dan sebagian dari zat-zat yang mengandung nitrogen terkandung di dalam dinding tipis tersebut. Pigmen, sisa protein, sisa abu, gula, asam-asam organic dan sebagainya terdapat di dalam lumen.
Lilin tersebut tersebar diseluruh dinding primer sedemikian sehingga serat tahan terhadap pembasahan. Komposisi kimia serat kapas tercantum pada tabel 7 dibawah ini.

KOMPOSISI KIMIA SERAT KAPAS

Konstitusi
% Terhadap berat kering 
Selulosa
Protein (% N x 6,25)
Pektat
Lilin
Abu
Pigmen dan zat-zat lain
94
1, 3
1, 2
0, 6
1, 2
1, 7
* Moisture regain serat 8 %
Sumber : American Cotton Handbook Vol. 1. Halaman 60.

Pektat

Diantara zat-zat bukan selulosa yang menyusun serat, pectin merupakan zat yang penting. Berdasarkan analisa, jumlah pectin di perkirakan sekitar 0,6 – 1,2 %. Pektin adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi dan struktur rantainya seperti selulosa. Terdalam garam-garam kalsium an besi yang tidak larut. Selulosa pecah kedalam glukosa, tetapi pectin terurai menjadi galaktosa, pentosa, asam poligalakturonat dan metal alkohol.
Hampir semua pectin dapat dihilangkan dalam pemesakan kapas dengan larutan natrium hidroksida. Proses penghilangan pectin tidak banyak mempengaruhi kekuatan maupun kerusakan serat kapas.

Zat-zat yang mengandung protein

Diperkirakan bahwa zat-zat protein dalam kapas adalah sisa sisa protoplasma yang tertinggal didalam lumen setelah selnya mati ketika buahnya membuka. Kadar nitrogen di dalam serat kapas kira-kira 0,3 % dan apabila dirubah menjadi protein dengan faktor 6,25 akan memberikan kadar protein 1,875 %.
Pemasakan kapas mengurangi kadar nitrogen menjadi kira-kira 1/10 kadar aslinya. Komposisi maupun sifat-sifat protein dan senyawa-senyawa nitroghen yang lain di dalam serat kapas tidak banyak diketahui. Kemungkinan, sebagian dari nitrogen di dalam serat merupakan zat-zat bukan protein.

Lilin

Zat-zat yang diekstrasi dari kapas mempergunakan kholoroform, karbon tetrakhlorida atau pelarut-pelarut organic yang lain biasanya dinyatakan sebagai lilin. Lilin merupakan lapisan pelindung yang tahan air pada serat-serat kapas mentah.
Lilin mempermudah proses permintaan karena bertindak sebagai pelumas. Tetapi adanya lilin akan rendah. Hal ini ditunjukkan oleh benang yang telah diekstrasi dengan benzene atau pelarut-pelarut lilin yang lain, kekuatannya naik sampai 25%. Kadar lilin punyai gambar pembiasan sinar X sama dengan lilin carnauba dan meleleh pada kira-kira 760C. Lilin seluruhnya terletak pada dinding primer.
Apakah lilin tersebut melapisi dinding primer sebelah luar secara mekanik, atau terdapat ikatan kimia dengan pectin, selulosa atau protein pada dinding primer, tidak diketahui.

Abu

Kapas yang dianalisa setelah proses ginning, mempunyai kadar abu kira-kira 2 – 3 %. Kemungkinan karena adanya bagian-bagian daun, kulit buah, dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Serat kapan mentah yang telah dibersihkan mempunyai kadar abu 1,2 % dari berat keringnya.
Analisa menunjukkan bahwa abu terutama terdiri dari magnesium, kalsium atau kalium karbonat, fosfat, sulfat atau khlorida, dan garam-garam  karbonat merupakan bagian yang terbesar.
Karbonat-karbonat tersebut merupakan sisa logam yang terdapat sebagai garam-garam dari asam pektat dan asam-asam organic seperti meleat dan sitrat. Zat-zat lain yang ada mungkin hanyalah kotoran-kotoran yang menempel secara mekanik.
Pemasakan dan pemutihan mengurangi kadar abu kapas menjadi kurang dari 0.1 %. Abu serat kapas bersifat sangat alkalis.



Thanks for reading Pengertian serat cotton di dalam dunia tekstil

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »