Home » , , » Tentang Serat Sutera

Tentang Serat Sutera

Serat sutera merupakan salah satu serat dari alam yang berasal dari hewan yaitu ulat sutera. Ulat sutera dari telor kupu – kupu jenis Bombyx mori dan Tussah. Serat sutra merupakan satu – satunya serat alam yang berbentuk filament. Serat sutera berasal dari filamen yang berasal dari kelenjar ludah ulat sutera yang disemprotkan dari mulut ulat dan membentuk lapisan demi lapisan sampai ulat terperangkap didalammnya dan membentuk lapisan pelindung yang disebut dengan kepompong.
Kepompong beserta filamen yang melapisinya disebut dengan kokon. Ulat sutera di dalam kepompong berubah menjadi pupa. Pembentukan kepompong berlangsung sekitar dua hari. Seminggu kemudian pupa didalam kepompong berubah menjadi kupu-kupu dan mengeluarkan cairan yang bersifat basa, sehingga kepompong melunak dan kupu – kupu dapat keluar menembus kepompong, kepompong yang berasal dari kupu – kupu Tussah saat membuat kepompong meninggalkan lubang yang ditutup dengan perekat, sehingga saat kupu-kupu dewasa dan keluar dari lubang tersebut tanpa merusak filament nya. Pengambilan serat dilakukan dengan jalan menguraikan kokon dengan alat yang disebut mesin Reeling.
Pengolahan kokon
Proses pengolahan kokon menjadi benang sutera dilaksanakan sebagai berikut
Proses persiapan
kokon yang tidak akan menjadi bibit, dikumpulkan untuk dimatikan kepompongnya agar tidak menjadi kupu kupu yang akan menerobos kokon, apabila kokon di terobos maka filament akan rusak. Proses mematikan kepompong dapat dilakukan dengan cara
Penjemuran di bawah sinar matahari selama beberapa jam atau  menggunakan aliran uap air pada ruangan yang berisi kokon. Suhu di dalam ruangan kokon harus di jaga tetap, berada antara 65 derajat celcius sampai 75 derajat celcius. Pengerjaan dilakukan selama 15- 25 menit, setelah dimatikan kepompongnya kemudian kokon dikeringkan dalam ruangan pengering, atau juga dengan cara menggunakan aliran udara panas, cara ini dilakukan dalam suatu alat atau ruangan pengering uang di atur suhunya mulai 50 derjat celcius yang berangsur angsur naik sampai suhu 95 derajat celcius dilakukan selama 20- 30 menit
Pemilihan kokon
Kokon yang telah dimatikan kepompongnya sebelum mengalami proses sebelumnya perlu dipilih yang dilakukan pada bagian penyotiran yang meliputi :
-          Pembersihan dan pengupasan serat – serat bagian luar kokon
-          Pemisahan kokon yang besar dan kecil
-          Pemisahan kokon cacat dan kotor
Komposisi serat sutera  Serat sutera saat dipintal oleh ulat keluar dari dua lubang yang berdampingan,Fibroin (serat) 76 5, Serisin (Perekat) 22 %, Lilin 1.5 % garam garam mineral 0.5 %. Serisin dan fibroin kedua – keduanya adalah protein yang tidak mengandung belerang
Kateristisk serat sutera adalah
Daya serap : Hidropilik, Moisture Regain  11%
Efek Panas : Sensitif terhadap panas pada suhu 100 derajat celcius
Elastisitas : Baik, daya tarik 20 % dapat di tarik sampai mulur 20 %
Kimia : tidak tahan terhadap zat yang mengandung khlorin
Pembakaran : Menimbulkan api besar, tidak meninggal kan abu

Kekuatan/daya tahan : baik pada saat kering, kekuatan saat basah berkurang 15 %
Thanks for reading Tentang Serat Sutera

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »